Tur Satu Hari
di Kota Istanbul Turki Bersama Turkish Airline ( One Day Istanbul City Tour with Turkish Airline )
Tiba dari
Jeddah di bandara Ataturk Turki pagi hari dengan udara dingin, mata mengantuk
dan tubuh yang lelah mengakibatkan semangat mulai kendur untuk tur hari ini.
Rasanya ingin cepat pulang ke Indonesia dan mandi serta istirahat yang nyaman
di rumah. Tapi harus konsisten dengan pilihan kita sendiri kan, so just enjoy and be happy :)
Setelah
melewati imigrasi yang sangat panjang antriannya, kami pun memasuki area
kedatangan bandara Turki. Sambil menunggu waktu tur, kami dipersilahkan ibadah
sholat subuh dan berganti pakaian, mengingat kami masih menggunakan pakaian
sejak kemarin pagi berangkat dari Mekah ke Jeddah. Toiletnya cukup banyak, sayangnya musola di
area kedatangan sangat kecil serta tidak disediakan tempat wudhu, sehingga harus
wudhu ke toilet terdekat yang berjarak kurang lebih 100 meter dari musola dan
melewati jajaran conveyor belt.
Setelah kami
semua selesai dan siap berangkat tur, kami keluar ke area lobi kedatangan dan
menuju kearah kanan yaitu ke kantor perwakilan Turkish Airlines. Setelah
persiapan Istanbul tour by Turkish
Airlines diurus oleh tour leader
kami, lalu kami diperkenalkan kepada local
tour guide selama di Istanbul. Namanya Arief, warga negara Turki yang bisa
berbahasa Indonesia cukup baik dan berdasarkan ceritanya dia sudah beberapa
kali mengunjungi Indonesia.
Sebelum
meninggalkan lobi bandara, Arief menunjukkan lokasi money changer di Bandara Turki dan kami dipersilahkan menukarkan
uang ke mata uang yang berlaku di Turki yaitu Lira dan/atau Euro. Di money changer yang kami pilih tidak
menerima mata uang Rupiah, hiks.. akhirnya kami menukarkan sisa uang SAR (Saudi
Arabia Riyal) kami ke Turki Lira dengan rate 1Lira = 1.1 SAR dan ada tambahan
biaya administrasi tentunya. Dengan 164 SAR kami peroleh 142,5 TL plus admin fee dan dengan rate 1 SAR = IDR
(Rp) 3700 maka jika di-convert ke
rupiah kira-kira 1 TL = IDR (Rp)4070 hahaha lumayanlah buat jajan-jajan satu
hari.
Keluar dari
lobi bandara, kami berjalan ke arah kanan yaitu area parkir dimana bus yang
akan membawa kami tur sudah menanti. Penampilan bus-nya sih memang sederhana,
tapi keren-nya tersedia wifi for free lho…
hihihihi
Tampak samping bis yang kami selama di Istanbul |
1. Sarapan di
Balik Evi ( Warung Nusantara )
Tujuan pertama kami
adalah sarapan di restoran ala Indonesia yang memang dimiliki seorang wanita
asli Indonesia yang kini menetap di Istanbul karena bersuamikan orang Turki.
Tampak depan Warung Nusantara |
Tampak dalam Warung Nusantara |
Di restoran ini
kami menikmati sarapan nasi uduk dengan ayam goreng beserta sambal dan kerupuk
khas Indonesia, ditambah hangatnya segelas teh manis panas untuk mengobati
dinginnya pagi Turki yang bersuhu di kisaran 15⁰C. Sayangnya saya lupa memfoto
santapan kami karena sudah keburu kelaparan, hehehe… Selain itu ada juga
pojokan di restoran yang menjual makanan dan minuman sachet dari Indonesia. Ada
juga kerupuk yang dijual 5TL untuk 3 kepingnya, wah mahal yah, jadi pikir-pikir
kalau mau tambah porsi kerupuk.
2. Mengunjungi
produsen kulit dan bulu domba ( B.E.S.T )
Setelah
kenyang, kami diajak berbelanja oleh tour
guide kami ke produk andalan negara Turki, yaitu produk kulit, terutama
kulit domba. Di toko Best ini, kami diajak masuk ke sebuah ruangan dengan mini stage untuk menonton fashion show
produk jaket kulit terbaru mereka sambil disuguhi minuman dingin segar.
Setelah
menonton fashion show, kami diajak
berkeliling show room produk mereka
dari jaket, sepatu, tas, dompet hingga ikat pinggang dari kulit. Sudah pasti
harganya kalau dirupiahkan, tidak ada yang dibawah 2 juta rupiah. Mending ke
Garut saja deh kalau mau beli produk kulit daripada beli disini, begitu pikir
saya. Sebagian besar peserta tour,
termasuk saya, memilih untuk kembali ke dalam bis sambil menunggu beberapa
orang yang berbelanja jaket kulit disana.
3. Mengunjungi
Eyup Sultan Camii ( Masjid Sultan Eyup )
Tempat
selanjutnya merupakan salah satu masjid tertua di Turki dan sangat berarti bagi
muslim Turki. Karena di tempat ini dimakamkan seorang sahabat Rasulullah yang
juga seorang pahlawan perang Islam pada masa Bani Umayyah. Pada saat kami
berkunjung disana, sangat ramai dengan orang yang berziarah ke makam beliau,
terutama pengunjung lokal dari Turki.
4. Berbelanja di
Vefa Bazaar
Tujuan
selanjutnya adalah pusat oleh-oleh, dengan sistem one-stop-shopping alias apa saja yang khas oleh-oleh Turki hampir
ada semua disni. Mungkin kalau di Indonesia seperti toko Mirota di Jogja atau
toko Khrisna d Bali.
Disini tersedia
Turkish Delight (manisan khas Turki yang terbuat dari madu dan kacang-kacangan)
dari yang murah sekitar 25-35 Lira hingga yang premium yaitu sekitar 60 Lira.
Ada juga minyak zaitun dan minyak almond khas Turki, mangkuk dan lampu kaca
khas Turki, juga berbagai kostum khas Turki. Asyiknya lagi toko ini tidak hanya
menerima mata uang Turki Lira saja, tetapi juga Saudi Riyal, Euro, US Dollar
dan bahkan Rupiah lho.
Jajan Simit (roti khas Turki) didepan Vefa Bazaar |
5. Makan siang di
Tamara Restaurant & Café
Puas belanja
oleh-oleh, saatnya makan siang. Kali ini kami akan menikmati makanan khas Turki
di Tamara Restaurant.
Tampak depan Tamara Restaurant |
Tampak dalam dan santapan siang kami di Tamara |
6. Ibadah di Blue Mosque
Ini dia tujuan
yang paling dinantikan, berkunjung serta beribadah di Masjid Biru atau yang
bernama resmi Sultan Ahmet Camii. Suasana sejuk dan asri terasa di sekitar
masjid ini, air wudhu yang dingin menggugah kesegaran setelah sedkit diserang
kantuk setelah kenyang santap siang. Area untuk ibadah dan area untuk
pengunjung masjid Biru (wisatawan) pun diberi batas jelas sehingga pengunjung
tidak mengganggu kekhusyukan ibadah. Di pintu masuk masjid disediakan plastik
dan rak sepatu untuk pengunjung menyimpan alas kaki mereka. Di masjid ini kami
menunaikan iibadah shalat zuhur dan jamak shalat ashar untuk mempermudah
perjalanan kami selanjutnya.
Blue Mosque yang tidak biru lagi |
7. Berjalan –
jalan di sekitar Sultan Ahmet Square dan Hypodrome Square
Usai menunaikan
ibadah, kami diberi tahu oleh tour guide bahwa kami akan menuju ke Topkapi
Palace. Sambil menuju kesana kami akan di beri kesempatan untuk melihat-lihat
beberapa obyek wisata yang terdapat di Hypodrome Square. Yang sempat kami
lewati adalah German Fountain, Obelisk dan depannya Hagia Sophia (yang pada
hari itu ternyata sedang tutup).
Hagia Sophia |
German Fountain |
8. Mengunjungi
Topkapi Sarayi
Memasuki
Topkapi Palace (Sarayi) kita akan melewati dua kali gerbang dengan pengamanan
yang cukup ketat dibandingkan objek wisata sebelumnya. Tentu saja ada metal detector dan pemeriksaan isi tas,
sebenarnya hal ini wajar mengingat tempat yang kita kunjungi adalah istana
kerajaan turki walau sudah tidak dipergunakan lagi. Selain itu didalam lingkup
istana ini juga terdapat museum yang menampilkan relik atau peninggalan dari
jaman Rasulullah SAW,para nabi lainnya, Istri nabi dan para sahabat nabi yang
harus dijaga.
Gerbang Lapisan Pertama ke Topkapi Palace |
Gerbang kedua dan ticket check point |
Beberapa bagian Topkapi Palace |
Setelah
berkeliling berbagai bagian Topkapi Sarayi, kami dibawa ke salah satu bagian
istana yang menyerupai semenanjung atau tebing tinggi dimana menjadi favorite spot pengunjung untuk berfoto.
Pemandangan yang tersaji adalah Bosphorus Strait (Selat) yang membagi wilayah
Turki menjadi Turki-Asia dan Turki-Eropa.
Salah satu area favorite photo spot di Topkapi Palace |
9. Berbelanja di
Spice Bazaar
Hari semakin
sore dan lelah menumpuk terutama setelah mengitari Topkapi Palace tadi,
sehingga ketika menuju tempat berikutnya banyak peserta yang memilih untuk
duduk menunggu di dalam bis. Spice bazaar atau dikenal juga dengan nama Egypt
Market terletak dekat dengan Galata Bridge yang berarti dekat dengan perairan
laut/selat. Sore itu saya hanya masuk dan berkeliling sebentar, dengan kondisi
yang ramai membuat saya tidak mood
untuk mengambil foto di dalam Spice Bazaar. Isi tempat ini kurang lebih seperti
pasar oleh-oleh, yang dijual pun berbagai penganan dan pernak pernik oleh-oleh
khas Turki. Ada Lokum (Turkish delight),
madu, minyak zaitun, teh turki, kacang-kacangan, bahkan kurma pun ada dijual
disini.
Lapangan atau area depan Spice Bazaar |
10. Makan Malam di Halal
Chinese Restaurant
Tujuan terakhir
kami sebelum diantar kembali ke Bandara Ataturk adalah menikmati santap malam.
Saya lupa nama restorannya apa, tapi yang disajikan adalah hidangan meja ala
Chinese Food. Sayangnya ditempat ini karena baterai sudah habis dan tubuh sudah
sangat lelah, sehingga tidak bisa mengabadikan gambar apapun. Tapi seingat
saya, restoran ini menyajikan makanan halal dan gedungnya terletak di tepi
selat/laut, karena sembari bersantap kami dapat melihat perairan diantara
bayangan pepohonan taman di seberang gedung restoran.
Usai sudah
perjalanan tur 1 hari kami di kota Istanbul, Turki. Walaupun belum puas, tetapi
tur 1 hari ini cukup memberikan pengalaman mengenai kehidupan di Turki. Semoga
kita semua diberikan kesempatan dan rezeki oleh ALLAH SWT untuk kembali
berkunjung ke negara ini, tidak hanya ke Istanbul, tetapi ke kota-kota lainnya
di Turki.
Disclaimer : Bukan postingan berbayar, semua ditulis berdasarkan opini dan pengalaman pribadi.