Friday, 29 December 2017

Tur Satu Hari di Kota Istanbul Turki Bersama Turkish Airline

Tur Satu Hari di Kota Istanbul Turki Bersama Turkish Airline ( One Day Istanbul City Tour with Turkish Airline )

Tiba dari Jeddah di bandara Ataturk Turki pagi hari dengan udara dingin, mata mengantuk dan tubuh yang lelah mengakibatkan semangat mulai kendur untuk tur hari ini. Rasanya ingin cepat pulang ke Indonesia dan mandi serta istirahat yang nyaman di rumah. Tapi harus konsisten dengan pilihan kita sendiri kan, so just enjoy and be happy :)

Setelah melewati imigrasi yang sangat panjang antriannya, kami pun memasuki area kedatangan bandara Turki. Sambil menunggu waktu tur, kami dipersilahkan ibadah sholat subuh dan berganti pakaian, mengingat kami masih menggunakan pakaian sejak kemarin pagi berangkat dari Mekah ke Jeddah.  Toiletnya cukup banyak, sayangnya musola di area kedatangan sangat kecil serta tidak disediakan tempat wudhu, sehingga harus wudhu ke toilet terdekat yang berjarak kurang lebih 100 meter dari musola dan melewati jajaran conveyor belt.

Setelah kami semua selesai dan siap berangkat tur, kami keluar ke area lobi kedatangan dan menuju kearah kanan yaitu ke kantor perwakilan Turkish Airlines. Setelah persiapan Istanbul tour by Turkish Airlines diurus oleh tour leader kami, lalu kami diperkenalkan kepada local tour guide selama di Istanbul. Namanya Arief, warga negara Turki yang bisa berbahasa Indonesia cukup baik dan berdasarkan ceritanya dia sudah beberapa kali mengunjungi Indonesia.

Sebelum meninggalkan lobi bandara, Arief menunjukkan lokasi money changer di Bandara Turki dan kami dipersilahkan menukarkan uang ke mata uang yang berlaku di Turki yaitu Lira dan/atau Euro. Di money changer yang kami pilih tidak menerima mata uang Rupiah, hiks.. akhirnya kami menukarkan sisa uang SAR (Saudi Arabia Riyal) kami ke Turki Lira dengan rate 1Lira = 1.1 SAR dan ada tambahan biaya administrasi tentunya. Dengan 164 SAR kami peroleh 142,5 TL plus admin fee dan dengan rate 1 SAR = IDR (Rp) 3700 maka jika di-convert ke rupiah kira-kira 1 TL = IDR (Rp)4070 hahaha lumayanlah buat jajan-jajan satu hari.

Keluar dari lobi bandara, kami berjalan ke arah kanan yaitu area parkir dimana bus yang akan membawa kami tur sudah menanti. Penampilan bus-nya sih memang sederhana, tapi keren-nya tersedia wifi for free lho… hihihihi

Tampak samping bis yang kami selama di Istanbul


1. Sarapan di Balik Evi ( Warung Nusantara )

Tujuan pertama kami adalah sarapan di restoran ala Indonesia yang memang dimiliki seorang wanita asli Indonesia yang kini menetap di Istanbul karena bersuamikan orang Turki.

Tampak depan Warung Nusantara
Tampak dalam Warung Nusantara

Di restoran ini kami menikmati sarapan nasi uduk dengan ayam goreng beserta sambal dan kerupuk khas Indonesia, ditambah hangatnya segelas teh manis panas untuk mengobati dinginnya pagi Turki yang bersuhu di kisaran 15⁰C. Sayangnya saya lupa memfoto santapan kami karena sudah keburu kelaparan, hehehe… Selain itu ada juga pojokan di restoran yang menjual makanan dan minuman sachet dari Indonesia. Ada juga kerupuk yang dijual 5TL untuk 3 kepingnya, wah mahal yah, jadi pikir-pikir kalau mau tambah porsi kerupuk.

2. Mengunjungi produsen kulit dan bulu domba ( B.E.S.T )

Setelah kenyang, kami diajak berbelanja oleh tour guide kami ke produk andalan negara Turki, yaitu produk kulit, terutama kulit domba. Di toko Best ini, kami diajak masuk ke sebuah ruangan dengan mini stage untuk menonton fashion show produk jaket kulit terbaru mereka sambil disuguhi minuman dingin segar. 




Setelah menonton fashion show, kami diajak berkeliling show room produk mereka dari jaket, sepatu, tas, dompet hingga ikat pinggang dari kulit. Sudah pasti harganya kalau dirupiahkan, tidak ada yang dibawah 2 juta rupiah. Mending ke Garut saja deh kalau mau beli produk kulit daripada beli disini, begitu pikir saya. Sebagian besar peserta tour, termasuk saya, memilih untuk kembali ke dalam bis sambil menunggu beberapa orang yang berbelanja jaket kulit disana.

3. Mengunjungi Eyup Sultan Camii ( Masjid Sultan Eyup ) 
Tempat selanjutnya merupakan salah satu masjid tertua di Turki dan sangat berarti bagi muslim Turki. Karena di tempat ini dimakamkan seorang sahabat Rasulullah yang juga seorang pahlawan perang Islam pada masa Bani Umayyah. Pada saat kami berkunjung disana, sangat ramai dengan orang yang berziarah ke makam beliau, terutama pengunjung lokal dari Turki.




4. Berbelanja di Vefa Bazaar 
Tujuan selanjutnya adalah pusat oleh-oleh, dengan sistem one-stop-shopping alias apa saja yang khas oleh-oleh Turki hampir ada semua disni. Mungkin kalau di Indonesia seperti toko Mirota di Jogja atau toko Khrisna d Bali. 




Disini tersedia Turkish Delight (manisan khas Turki yang terbuat dari madu dan kacang-kacangan) dari yang murah sekitar 25-35 Lira hingga yang premium yaitu sekitar 60 Lira. Ada juga minyak zaitun dan minyak almond khas Turki, mangkuk dan lampu kaca khas Turki, juga berbagai kostum khas Turki. Asyiknya lagi toko ini tidak hanya menerima mata uang Turki Lira saja, tetapi juga Saudi Riyal, Euro, US Dollar dan bahkan Rupiah lho.

Jajan Simit (roti khas Turki) didepan Vefa Bazaar

5. Makan siang di Tamara Restaurant & CafĂ© 
Puas belanja oleh-oleh, saatnya makan siang. Kali ini kami akan menikmati makanan khas Turki di Tamara Restaurant.

Tampak depan Tamara Restaurant
Tampak dalam dan santapan siang kami di Tamara

6. Ibadah di Blue Mosque 
Ini dia tujuan yang paling dinantikan, berkunjung serta beribadah di Masjid Biru atau yang bernama resmi Sultan Ahmet Camii. Suasana sejuk dan asri terasa di sekitar masjid ini, air wudhu yang dingin menggugah kesegaran setelah sedkit diserang kantuk setelah kenyang santap siang. Area untuk ibadah dan area untuk pengunjung masjid Biru (wisatawan) pun diberi batas jelas sehingga pengunjung tidak mengganggu kekhusyukan ibadah. Di pintu masuk masjid disediakan plastik dan rak sepatu untuk pengunjung menyimpan alas kaki mereka. Di masjid ini kami menunaikan iibadah shalat zuhur dan jamak shalat ashar untuk mempermudah perjalanan kami selanjutnya.

Blue Mosque yang tidak biru lagi

7. Berjalan – jalan di sekitar Sultan Ahmet Square dan Hypodrome Square 
Usai menunaikan ibadah, kami diberi tahu oleh tour guide bahwa kami akan menuju ke Topkapi Palace. Sambil menuju kesana kami akan di beri kesempatan untuk melihat-lihat beberapa obyek wisata yang terdapat di Hypodrome Square. Yang sempat kami lewati adalah German Fountain, Obelisk dan depannya Hagia Sophia (yang pada hari itu ternyata sedang tutup).


Hagia Sophia

Obelisk

German Fountain

8. Mengunjungi Topkapi Sarayi 
Memasuki Topkapi Palace (Sarayi) kita akan melewati dua kali gerbang dengan pengamanan yang cukup ketat dibandingkan objek wisata sebelumnya. Tentu saja ada metal detector dan pemeriksaan isi tas, sebenarnya hal ini wajar mengingat tempat yang kita kunjungi adalah istana kerajaan turki walau sudah tidak dipergunakan lagi. Selain itu didalam lingkup istana ini juga terdapat museum yang menampilkan relik atau peninggalan dari jaman Rasulullah SAW,para nabi lainnya, Istri nabi dan para sahabat nabi yang harus dijaga. 

Gerbang Lapisan Pertama ke Topkapi Palace
Gerbang kedua dan ticket check point
Beberapa bagian Topkapi Palace

Setelah berkeliling berbagai bagian Topkapi Sarayi, kami dibawa ke salah satu bagian istana yang menyerupai semenanjung atau tebing tinggi dimana menjadi favorite spot pengunjung untuk berfoto. Pemandangan yang tersaji adalah Bosphorus Strait (Selat) yang membagi wilayah Turki menjadi Turki-Asia dan Turki-Eropa. 

Salah satu area favorite photo spot di Topkapi Palace


9. Berbelanja di Spice Bazaar 
Hari semakin sore dan lelah menumpuk terutama setelah mengitari Topkapi Palace tadi, sehingga ketika menuju tempat berikutnya banyak peserta yang memilih untuk duduk menunggu di dalam bis. Spice bazaar atau dikenal juga dengan nama Egypt Market terletak dekat dengan Galata Bridge yang berarti dekat dengan perairan laut/selat. Sore itu saya hanya masuk dan berkeliling sebentar, dengan kondisi yang ramai membuat saya tidak mood untuk mengambil foto di dalam Spice Bazaar. Isi tempat ini kurang lebih seperti pasar oleh-oleh, yang dijual pun berbagai penganan dan pernak pernik oleh-oleh khas Turki. Ada Lokum (Turkish delight), madu, minyak zaitun, teh turki, kacang-kacangan, bahkan kurma pun ada dijual disini.

Lapangan atau area depan Spice Bazaar


10. Makan Malam di Halal Chinese Restaurant 
Tujuan terakhir kami sebelum diantar kembali ke Bandara Ataturk adalah menikmati santap malam. Saya lupa nama restorannya apa, tapi yang disajikan adalah hidangan meja ala Chinese Food. Sayangnya ditempat ini karena baterai sudah habis dan tubuh sudah sangat lelah, sehingga tidak bisa mengabadikan gambar apapun. Tapi seingat saya, restoran ini menyajikan makanan halal dan gedungnya terletak di tepi selat/laut, karena sembari bersantap kami dapat melihat perairan diantara bayangan pepohonan taman di seberang gedung restoran.



Usai sudah perjalanan tur 1 hari kami di kota Istanbul, Turki. Walaupun belum puas, tetapi tur 1 hari ini cukup memberikan pengalaman mengenai kehidupan di Turki. Semoga kita semua diberikan kesempatan dan rezeki oleh ALLAH SWT untuk kembali berkunjung ke negara ini, tidak hanya ke Istanbul, tetapi ke kota-kota lainnya di Turki. 

Disclaimer : Bukan postingan berbayar, semua ditulis berdasarkan opini dan pengalaman pribadi.

No comments:

Post a Comment