Tuesday, 20 March 2018

Belanja Perlengkapan Bayi di Bintaro - Mae Bebe & Bebe Love


Memasuki usia kehamilan 30 minggu dan sudah mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan, well saatnya berbelanja perlengkapan untuk baby soleha. Orangtua saya sangat bersemangat mengajak saya untuk belanja kebutuhan cucu pertama mereka, tapi tidak ingin berpergian terlalu jauh, sehingga saya mengajak mereka ke Mae Bebe dan Bebe Love di Bintaro. Rekomendasi mengenai kedua toko itu saya dapatkan dari hasil blogwalking, saran teman-teman dan saudara ipar. 

MAE BEBE

Terletak di Bintaro sektor 5, tepat di seberang gerbang STAN, toko mungil ini sangat ramai terutama saat weekend. Begitulah yang saya alami ketika berkunjung kesana di hari minggu pada jam 10 pagi, parkiran motor padat dan parkiran mobil di halaman toko hanya cukup untuk dua mobil. Terkadang saking ramainya, parkiran mobil pengunjung mengambil badan jalan sehingga membuat kemacetan. Untungnya saat saya datang, beruntung sekali mendapatkan parkiran di halaman toko Mae Bebe sehingga untuk meninggalkan parkiran tidak merasa was-was karena parkir liar, hehehe…

Ketika memasuki toko, pemandangan yang ditemukan adalah padatnya pengunjung yang mayoritas ibu-ibu hamil beserta suaminya atau orangtuanya. Untung sebelum kesini saya sudah riset sedikit melalui blogwalking sehingga siap menghadapi kondisinya dan tentunya sudah membawa daftar belanjaan, sehingga tidak terlalu clueless. Begitu masuk langsung menuju bagian sebelah kiri toko, karena sebelah kanan toko aadalah meja kasir dan meja jasa pembungkus kado. Lorong pertama berisi nursing bra, nursing cover, geos, pakaian bayi, bak mandi, handuk, bedong, popok, alas ompol, perlak, wadah sabun bedak, thermometer, kaos kaki, sarung tangan dan printilan untuk bayi lainnya.

Lorong kedua berisi pakaian bayi, perlengkapan makan dan minum bayi, produk toiletries bayi hingga breastpump. Lorong ketiga berisi perlengkapan pendukung asi dan mpasi, seperti breast pump, baby food maker, bottle warmer dan pakaian bayi diatas 6 bulan. Lorong keempat yang segaris lurus dengan meja kasir berisi baju bayi, kelambu, perlengkapan tidur, popok sekali pakai, dan lain-lainnya yang ada di counter berkaca. Di bagian belakang toko juga tersedia pakaian untuk batita dan balita yang tidak terlalu saya perhatikan karena belum membutuhkannya.

Brand yang tersedia di Mae Bebe cukup beragam, untuk pakaian dan perlengkapan bayi didominasi oleh brand Velvet Junior, tapi juga tersedia brand Libby, Nova, Nary, Lil-Q, Kazel dan Cattel Love. Untuk beddingset nya didominasi brand babyU. Breastpump tersedia Avent, Pigeon dan Crown. Untuk peralatan asi dan mpasi tersedia brand Crown, BabySafe dan Pigeon. Semua brand diatas sebatas pengamatan saya ketika berkunjung kesana pada bulan Februari 2018 ya… siapa tahu sekarang sudah berubah.

Di toko Maebebe saya berbelanja cukup banyak, melengkapi daftar kebutuhan untuk baby soleha. Berikut belanjaan saya saat itu yang bertotal Rp.816,800,-

 



 Tips berbelanja di Mae Bebe: 
  1. Datang di hari kerja (weekdays) untuk menghindari kepadatan. Jika hanya bisa datang di akhir pekan (weekend), datanglah diawal jam buka yaitu jam 9 pagi. 
  2. Bawa uang cash untuk pembayaran, antisipasi jika sistem pembayaran menggunakan debit/cc terganggu (seperti saat saya berbelanja disana). Disebelah Mae Bebe ada Alfamart dengan ATM BCA sih, kalau tiba-tiba harus ambil cash
  3. Berpakaian simpel dan nyaman, serta gunakan tas kecil, sehingga mudah bergerak dengan leluasa di dalam toko yang sempit. 
  4. Pergi ditemani oleh suami/keluarga, agar bisa membantu menggapai rak yang tinggi atau yang dibawah, secara ibu hamil kan susah jinjit ataupun jongkok buat pilih barang kan
  5. Tidak sempat pergi ke toko offline-nya? Belanja online melalui akun Instagram resminya maebebe di @maebebe dan @maebebefashion



BEBE LOVE


Ibu saya masih semangat berbelanja untuk baby soleha, setelah dari Mae Bebe, kami menuju Bebe Love Bintaro yang terletak di Sektor 9 dan sederet dengan BWCC atau bersebrangan dengan McD sektor 9.  Berbanding terbalik dengan Maebebe yang mungil dan padat, Bebe Love Bintaro tampak lengang, sehingga lebih nyaman dan sejuk untuk berbelanja. Bahkan tersedia sofa untuk duduk-duduk bagi pengantar ibu hamil yang berbelanja, Bapak saya saja duduk sampai tertidur menunggu kami belanja, hahaha… Kami tidak terlalu banyak belanja di toko ini, hanya sekedar melengkapi daftar kebutuhan baby soleha, total belanja disini Rp.287,900,-





Toko Bebe Love ini lebih beragam menyediakan brand-brand perlengkapan bayi, dan tersedia juga berbagai baby gear. Secara kondisi bebe love lebih lengang dan nyaman, mungkin karena memiliki beberapa cabang sehingga pengunjung tidak berpusat di satu lokasi toko saja. Sistem harga pun menarik, misalnya Geos yang saya beli harga satuannya @Rp.65,000,- tapi jika membeli 3pcs harganya menjadi @Rp.63,000,- dan jika membeli 6pcs harga satunya @Rp.60,000,-. Singkat kata toko ini menerapkan sistem harga ecer dan grosir untuk beberapa barangnya. Menurut informasi teman saya, Bebe Love yang di ITC BSD lebih lengkap dan menarik isi tokonya, well kapan-kapan saya akan mencoba berkunjung kesana deh..

Thursday, 22 February 2018

Konsultasi ke Sub-Spesialis Fetomaternal di Hermina Ciputat


Saat pemeriksaan kehamilan terakhir, saya mendapatkan surat rujukan untuk melakukan screening terhadap kondisi baby soleha, terutama di bagian lambungnya. Segera setelah saya tiba dirumah, langsung saya hubungi RS Hermina Ciputat untuk mendapatkan informasi mengenai jadwal praktek dan biaya konsultasi serta pemeriksaan (screening 4D) ke SpOG sub-spesialis fetomaternal. Di Hermina Ciputat ada dua dokter SpoG yang dapat menerima konsultasi fetomaternal, yaitu dr. Eva Roria dan dr. Astri Diah, dengan jadwal praktek tiga kali seminggu dan hanya menerima dua pasien fetomaternal setiap kali jadwal prakteknya. Untuk pemeriksaan screening 4D di fetomatenal dikenakan biaya dengan perkiraan 1,5 juta rupiah, termasuk biaya konsultasi dan print hasil screening. Dan ternyata untuk pendaftaran pasien rawat jalan sekarang Hermina menetapkan call center, yang menurut saya kurang efektif karena banyak membuang waktu untuk menunggu konfimasi dan cek jadwal oleh operatornya.

Saya mendaftar ke jadwal tercepat yang tersedia yaitu hari berikut-nya dengan dr. Astri Diah yang praktek jam 8 – 10 pagi. Pada keesokan hari-nya saya tiba di RS Hermina Ciputat jam 7.30 pagi dan ketika sedang mengantri pendaftaran ulang di frontliner, tiba-tiba sms masuk menginformasikan bahwa dr. Astri Diah pagi itu tidak bisa praktek. Akhirnya saya tetap mengantri di frontliner dan meminta petugas untuk menjadwalkan ulang pemeriksaan saya sesegera tersedia jadwalnya. Saya tekankan bahwa saya memiliki urgensi untuk diperiksa karena mendapat surat rujukan dari dokter kandungan. Untungnya petugas tersebut dapat mengusahakannya, sehingga pada hari yang sama saya dijadwalkan untuk bertemu dr. Eva Roria yang praktek pada jam 3 – 5 sore.

Saya kembali datang ke RS Hermina Ciputat jam 3 sore, sebelumnya saya hubungi lagi pihak RS untuk memastikan bahwa tidak ada pembatalan jadwal praktek lagi seperti yang terjadi pada pagi harinya. Setelah mendaftar ulang, saya menuju poli kandungan dan menunggu disana. Hingga jam 4 sore, saya tak kunjung dipanggil juga, saya tanyakan kepada suster yang bertugas apakah praktek sudah dimulai karena saya sudah menunggu lama. Ternyata dokternya belum tiba karena masih terjebak macet dalam perjalanan, dan saya diminta bersabar menunggu. Akhirnya jam 16.40 dokternya tiba dan praktek pun dimulai, saya mendapat giliran ketiga dipanggil sekitar jam 17.20 untuk masuk ke ruangan dokter.

Saya serahkan surat rujukan dari dr. Amalia Pane beserta buku catatan pemeriksaan kehamilan saya ke dr. Eva Roria sehingga beliau memahami riwayat kehamilan saya. Lalu pemeriksaan dimulai, seperti standar pemeriksaan kehamilan biasanya, saya diminta berbaring dan perut saya diolesi gel sebelum pemeriksaan USG dimulai. Dokter mulai melakukan screening melalu usg 4D kepada baby soleha, satu persatu bagian tubuh serta organ baby soleha diperiksa, begitu pula detak jantung, pembuluh darah dan peredaran darahnya. Sambil diperiksa, saya tanyakan berkali-kali ke dokter, apakah ada yang salah? Apakah ada yang aneh? Apakah ada yang tidak normal? Apakah ada yang kurang? Apakah lambungnya tidak bermasalah? Yah Namanya juga seorang ibu, pasti sangat khawatir dengan kondisi baby-nya.

Alhamdulillah kondisi baby soleha lengkap, sehat dan normal, sedangkan mengenai lambungnya menurut dr. Eva Roria bahwa lambung baby soleha memang berukuran besar namun masih dalam ambang batas normal. Yang masih harus diperhatikan sekarang adalah lilitan tali pusat di leher baby soleha dan kondisi mata saya apakah bisa melahirkan normal atau tidak, yang memang belum saya periksakan ke dokter SpM. Setelah selesai konsultasi dengan dr. Eva, saya diminta menuju kasir untuk membayar tagihan pemeriksaan dan kembali ke nurse station poli obgyn untuk mengambil hasil screening baby soleha. Selesai sudah pemeriksaan ke fetomaternal, kami pulang dengan hati lega dan saldo rekening yang berkurang Rp 1.266.000 untuk membayar pemeriksaan. ahahahaha

Hasil pemeriksaan diberikan dalam map

Bonus foto 4D baby soleha 



Wednesday, 21 February 2018

Periksa Kehamilan di Bintaro Woman Children Clinic (BWCC)


Pada Agustus 2017 kami pertama kali pergi ke BWCC untuk memeriksakan hasil testpack apakah benar positif hamil ataukah hanya false result. Saat itu kami berkonsultasi dengan dokter yang tersedia yaitu dr. Tri Yuniarti, beliau ramah dan tampak keibuan. Hasilnya, Alhamdulillah, saya benar positif hamil dengan usia janin sekitar 5 minggu berdasarkan ukurannya. Karena saya memiliki masalah menstruasi yang tidak teratur, jadi tidak bisa menentukan usia janin dari HPHT (hari pertama haid terakhir) seperti ibu-ibu hamil pada umumnya. Saya diresepkan penguat janin (utrogestan) dan asam folat (folavit) untuk dikonsumsi, dan diminta untuk memeriksakan kandungan kembali satu bulan kemudian.
Janin 5 minggu-Ku
Suplemen Awal Kehamilan-ku

Untuk pemeriksaan hamil berikutnya (September 2017) saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dr. Amalia Pane karena beberapa pertimbangan yang sudah didiskusikan dengan masAyy dan orangtua saya. Yaitu sebelum saya hamil, pada Januari 2107 saya sempat dibawa oleh ibu untuk memeriksakan kandungan ke dr. Amalia karena menstruasi saya yang tidak teratur, jadi menurut saya beliau ini sudah mengerti track record kondisi saya sebelum hamil. Alasan lainnya adalah beliau praktek di RS Hermina Ciputat juga selain di BWCC, jadi pertimbangannya in case saya harus melahirkan SC saya bisa melahirkan di RS Hermina dengan beliau juga.

Sekilas jumpa dr. Amalia memang tampak kalem dan pendiam, jadi bagi pasien yang kurang komunikatif dan banyak tanya, mungkin akan merasa sedikit kebingungan. Untungnya saya tipe pasien bawel yang sudah menyiapkan berbagai pertanyaan bahkan sebelum jadwal konsultasi. Sehingga rasa penasaran dan kebingungan dalam menjalani kehamilan awal dan pertama ini lumayan terjawab. Pada pemeriiksaan kali ini, usia janin saya diukur berdasarkan ukuran janin sehingga hasil HPL (hari perkiraan lahir) bayi saya adalah 12 April 2018. Kali ini saya diresepkan folamil genio sebagai suplemen untuk dikonsumsi. Semoga kami berdua sehat-sehat ya sampai lahiran nanti.

Pemeriksaan hamil yang ketiga di BWCC yaitu bulan November 2017. Kok November? Iya karena bulan Oktobernya saya memeriksakan kehamilan di tempat lain, akan saya ceritakan di postingan lainnya ya. Nah di pemeriksaan ini, kondisi saya yang di highlight oleh dokter adalah berat badan ibu. Alhamdulillah baby  bertumbuh secara normal sesuai dengan standar perkembangan usia janin, tapi berat badan ibunya atau saya terus turun dari awal kehamilan. Bu dokter khawatir akan mempengaruhi asupan gizi ke janin, sehingga saya diminta untuk memaksakan diri untuk makan walau mual. Untuk suplemen yang diresepkan masih folamil genio dan ditambah cavit-D3.

Pada pemeriksaan keempat di Desember 2017, hasil konsultasi masih sama, Alhamdulillah baby bertumbuh sehat. Dan it’s a baby girl..USG nya menunjukkan sang bayi berjenis kelamin perempuan. Oiya, kali ini saya  berhasil mempertahankan berat badan sama dengan bulan lalu, yah at least ga turun lagi berat badan saya walaupun beberapa hari sebelumnya saya sempat sakit maag disertai muntah dan mencret. Resep suplemen masih berulang seperti sebelumnya, saya juga diminta untuk mulai berolahraga secara rutin, misalnya jalan kaki 15 menit perhari, yoga pre-natal dan senam kehamilan.

Pemeriksaan kelima di BWCC yaitu Januari 2018, berat badan saya akhirnya menunjukkan kenaikan satu kilogram dan menurut bu dokter bagus sekali jika bisa di maintain untuk naik maksimal satu kilogram tiap bulannya hingga melahirkan. Memasuki ujung kehamilan trimester dua dan mempersiapkan diri memasuki trimester tiga, tubuh saya sudah mulai nyaman hingga mudah makan, tidak mual dan lambung tidak terlalu sensitif lagi. USG bulan ini saya bisa sedikit melihat raut wajah si baby soleha walau tidak terlalu jelas. Dan masih sama seperti bulan sebelumnya, saya diresepkan suplemen yang sama dan wejangan untuk berolahraga.

Pemeriksaan keenam di BWCC yaitu bulan ini, Februari 2018. I’m so exciting karena memasuki usia kehamilan 31-32 minggu. Berat badan saya naik dua kilogram, padahal berat baby soleha hanya bertambah 300gram, hahahaha.. USG bulan ini lebih mendetail sambil melihat posisi bayi dan kondisi organ-organnya, so far baby soleha terlilit satu kali oleh tali pusat di lehernya dan posisi kepala baby sudah ke arah bawah alias panggul. Yang bikin saya sangat khawatir adalah bu dokter mengatakan bahwa ukuran lambung baby soleha sangat besar dan tidak biasa, sehingga beliau membuatkan rujukan pemeriksaan ke  dokter SpOG sub-spesialis Fetomaternal di RS Hermina untuk melakukan screening kepada baby soleha.

Selain itu bu dokter juga merujuk saya ke dokter spesialis mata, untuk memeriksa kondisi korena/retina mata saya sanggupkah untuk melahirkan normal mengingat riwayat operasi mata saya ditahun 2007. Pulang dari periksa kehamilan kali ini saya membawa perasaan campur aduk, khawatir, deg-degan, tapi mencoba berpikir positif mengenai kondisi lambung baby soleha. Doakan semua baik-baik saja ya… akan saya update perkembangan selanjutnya segera.

Saturday, 10 February 2018

Pengalaman Belanja Perlengkapan Bayi di Blok M Square


Menjelang usia kehamilan 8 bulan, Alhamdulillah mendapat rezeki untuk si baby soleha. Salah satu keluarga mas suami ingin memberikan hadiah berbelanja untuk perlengkapan bayi. Tentu saja ajakan tersebut saya sambut gembira penuh syukur, secara kami memang belum sempat membeli apapun untuk persiapan kelahiran baby soleha. Awalnya kami ingin pergi berbelanja ke Tanah Abang, karena banyak yang merekomendasikan disana murah, tetapi ternyata akhirnya kami diajak ke Blok M Square.

Setibanya di Blok M Square, ternyata jam 11 siang pun masih banyak toko yang tutup. Kami pun berkeliling mencari toko perlengkapan bayi, ternyata memang tidak terlalu banyak toko yang menjual perlengkapan bayi di Blok M Square. Secara klasifikasi barang yang dijual pun berantakan, berbagai jenis toko bercampur aduk, tidak terkelompok seperti di Tanah Abang, Thamrin City ataupun Mayestik. Toko perlengkapan bayi yang kami temukan terletak di lantai GF (ground floor), toko yang kami kunjungi cukup besar dan sekilas  terlihat cukup lengkap.

Dengan berbekal hasil riset harga baju bayi Libby dan Velvet Junior yang sudah dipersiapkan sebelum pergi, kami dengan percaya diri melenggang masuk ke toko untuk memilih dan menawar barang incaran. Iya dari awal riset perlengkapan bayi, saya berfokus sama brand Libby dan Velvet Junior yang sudah recommended serta bahannya yang telah tersertifikasi aman untuk bayi. Dan dimulailah petualangan pertama saya berbelanja perlengkapan bayi untuk baby soleha…

Toko Pertama : R****N

Masuk ke toko ini saya langsung menuju SPG nya dan menanyakan baju bayi ukuran newborn. Dan langsung ditanya mau yang harga berapa, tentu saja saya jawab ya tergantung barangnya mbak. Lalu saya langsung tanyakan kalau untuk brand Libby apakah tersedia dan berapa harganya. Sambil menunjukkan baju polos newborn Libby lengan pendek dan lengan Panjang kancing depan, mbak SPG menyebutkan harganya yang cukup bikin shock bila dibandingkan dengan harga di catatan hasil riset saya.

Di catatan saya:
- Libby lengan pendek Rp 37.900/3 pcs = @Rp 12.633/pcs
- Libby lengan Panjang Rp 41.900/3 pcs = @Rp 13.933/pcs
Sedangkan di toko tersebut:
- Libby lengan pendek Rp 150.000/6 pcs = @Rp 25.000/pcs
- Libby lengan Panjang Rp 180.000/6 pcs = @Rp 30.000/pcs

Dan untuk barang brand seperti Libby dan Velvet Junior, harga mati alias tidak bisa ditawar. Karena ketika saya mencoba menawar, si mbak SPG nya malah mengeluarkan produk lain sambil berkata jutek, “Kalau mau yang murah ini saja bu.” Wow, jawaban dia membuat saya sudah cukup hilang minat dan menyerahkan segalanya ke keluarga mas suami untuk memilihkan barang-barang yang ingin dibeli di toko ini. Saya perhatikan, selanjutnya si mbak SPG ini sepertinya meremehkan kami dan terus mengeluarkan produk yang menurut saya kualitasnya kurang baik tapi harganya tidak worth alias mahal. Oiya di toko ini minimal pembeliannya adalah 6pcs untuk tiap jenis barang dan tidak bisa pilih warna alias serian.

Berikut barang-barang yang kami beli di toko ini:
- Gurita ikat bayi (no brand) 6pcs = Rp 30.000
- Popok kain ikat (no brand) 6pcs = Rp 30.000
- Bedong (brand Mahkota) 6pcs = Rp 110.000
- Baju Motif Lengan Pendek (no brand) 6pcs = Rp 80.000
- Celana Motif Pendek (no brand) 6pcs = Rp 70.000
- Baju Polos Lengan Panjang (brand wiedy) 6pcs = Rp 80.000
- Celana Polos Panjang (brand wiedy) 6pcs = Rp 75.000
Total Rp 475.000

Hasil Belanja di Toko Pertama


Toko Kedua: J*****A

Kami pun beranjak ke toko kedua, masih di lantai GF Blok M Square, tidak jauh dari toko yang pertama namun ukurannya sedikit lebih kecil. Saya pun skeptis kalau toko ini akan lebih murah dan lengkap di banding sebelumnya, tapiiii ternyata saya salah. Di toko ini masih bisa ditawar barang-barangnya dan mbak SPG-nya ramah-ramah serta suka bercanda sambil menanggapi tawaran harga dari kami. Secara jenis barang dan kualitas barang yang tersedia tidak jauh berbeda dengan toko sebelumnya, namun banderol harganya sedikit lebih ramah dikantong. Contohnya satu stel baju Libby dihargai Rp 65.000/pcs bisa turun harga setelah ditawar menjadi Rp 50.000/pcs, sedangkan dicatatan saya harganya Rp 95.000/3pcs. Yaa masih lebih mahal sih, tapi kalau masih bisa ditawar dan semakin mendekati harga estimasi kita tentu lebih menyenangkan.

Berikut barang yang kami beli di toko kedua beserta harganya setelah ditawar:
- Bedong (brand Mahkota) 6pcs = Rp 100.000
- Sarung tangan kaki 2pasang = Rp 30.000
- Topi 1pcs = Rp 20.000
- Washlap 1pasang = Rp 35.000
- Bantal Peyang 1pcs = Rp 45.000
- Handuk 1 pcs = Rp 50.000
- Selimut 1pcs = Rp 50.000
- Kain Gendong Batik 1pcs = Rp 50.000
- Perlak Karet 1pcs = Rp 100.000
- Bak Mandi 1pcs = Rp 110.000
- Gurita Ikat Ibu 1pcs = Rp 25.000
Total = Rp 615.000

Hasil Belanja di Toko Kedua


Alhamdulillah semoga rezeki baby soleha dan pemberi kado belanja ini lancar terus, berlimpah dan penuh berkah. Selesai sudah belanja sesi pertama untuk baby soleha, singkat kata belanja perlengkapan bayi di Blok M Square menurut opini saya lebih mahal dari ekspektasi, survey dan riset saya. Total belanja hari ini Rp 1.090.000 dan sudah memenuhi hampir setengah list belanja perlengkapan bayi. Next post InsyaAllah akan saya berikan tips mempersiapkan belanja perlengkapan bayi. See you on next post



Wednesday, 31 January 2018

HELLO 2018

Mungkin agak terlambat untuk posting dengan judul diatas, karena sudah hari terakhir di bulan pertama 2018. Hey tapi tetap masih awal 2018 kan, jadi tidak apa-apa ya... Awal tahun biasanya banyak dipenuhi dengan resolusi, harapan dan tujuan yang ingin dicapai di tahun ini. Postingan kali ini didedikasikan untuk goals 2018 dan highlights 2017, bukan untuk riya atau pamer atau apalah...tapi untuk lebih merasa bersyukur dan bersemangat menyambut masa depan, hihihihihi

Highlights 2017

  1. Umroh sekeluarga 
  2. Hamil
  3. Adik pertama mulai bekerja
  4. Adik terakhir lulus kuliah

Goals 2018 
  1. Melahirkan secara normal dengan selamat
  2. Mengurus dan membesarkan si solehah sebaik-baiknya
  3. Ibadah makin meningkat kualitas dan kuantitasnya
  4. Tinggal terpisah dari ortu/mertua dengan mandiri
  5. Karir dan/atau bisnis baru
  6. Investasi dan menabung semaksimalnya
  7. Tamasya/wisata
  8. Memperbaiki dan meningkatkan silaturahmi dengan keluarga dan teman
Semoga tujuan dan harapan di 2018 dapat terwujud, dibukakan - dilancarkan - dimudahkan jalannya oleh ALLAH SWT


Friday, 29 December 2017

Tur Satu Hari di Kota Istanbul Turki Bersama Turkish Airline

Tur Satu Hari di Kota Istanbul Turki Bersama Turkish Airline ( One Day Istanbul City Tour with Turkish Airline )

Tiba dari Jeddah di bandara Ataturk Turki pagi hari dengan udara dingin, mata mengantuk dan tubuh yang lelah mengakibatkan semangat mulai kendur untuk tur hari ini. Rasanya ingin cepat pulang ke Indonesia dan mandi serta istirahat yang nyaman di rumah. Tapi harus konsisten dengan pilihan kita sendiri kan, so just enjoy and be happy :)

Setelah melewati imigrasi yang sangat panjang antriannya, kami pun memasuki area kedatangan bandara Turki. Sambil menunggu waktu tur, kami dipersilahkan ibadah sholat subuh dan berganti pakaian, mengingat kami masih menggunakan pakaian sejak kemarin pagi berangkat dari Mekah ke Jeddah.  Toiletnya cukup banyak, sayangnya musola di area kedatangan sangat kecil serta tidak disediakan tempat wudhu, sehingga harus wudhu ke toilet terdekat yang berjarak kurang lebih 100 meter dari musola dan melewati jajaran conveyor belt.

Setelah kami semua selesai dan siap berangkat tur, kami keluar ke area lobi kedatangan dan menuju kearah kanan yaitu ke kantor perwakilan Turkish Airlines. Setelah persiapan Istanbul tour by Turkish Airlines diurus oleh tour leader kami, lalu kami diperkenalkan kepada local tour guide selama di Istanbul. Namanya Arief, warga negara Turki yang bisa berbahasa Indonesia cukup baik dan berdasarkan ceritanya dia sudah beberapa kali mengunjungi Indonesia.

Sebelum meninggalkan lobi bandara, Arief menunjukkan lokasi money changer di Bandara Turki dan kami dipersilahkan menukarkan uang ke mata uang yang berlaku di Turki yaitu Lira dan/atau Euro. Di money changer yang kami pilih tidak menerima mata uang Rupiah, hiks.. akhirnya kami menukarkan sisa uang SAR (Saudi Arabia Riyal) kami ke Turki Lira dengan rate 1Lira = 1.1 SAR dan ada tambahan biaya administrasi tentunya. Dengan 164 SAR kami peroleh 142,5 TL plus admin fee dan dengan rate 1 SAR = IDR (Rp) 3700 maka jika di-convert ke rupiah kira-kira 1 TL = IDR (Rp)4070 hahaha lumayanlah buat jajan-jajan satu hari.

Keluar dari lobi bandara, kami berjalan ke arah kanan yaitu area parkir dimana bus yang akan membawa kami tur sudah menanti. Penampilan bus-nya sih memang sederhana, tapi keren-nya tersedia wifi for free lho… hihihihi

Tampak samping bis yang kami selama di Istanbul


1. Sarapan di Balik Evi ( Warung Nusantara )

Tujuan pertama kami adalah sarapan di restoran ala Indonesia yang memang dimiliki seorang wanita asli Indonesia yang kini menetap di Istanbul karena bersuamikan orang Turki.

Tampak depan Warung Nusantara
Tampak dalam Warung Nusantara

Di restoran ini kami menikmati sarapan nasi uduk dengan ayam goreng beserta sambal dan kerupuk khas Indonesia, ditambah hangatnya segelas teh manis panas untuk mengobati dinginnya pagi Turki yang bersuhu di kisaran 15⁰C. Sayangnya saya lupa memfoto santapan kami karena sudah keburu kelaparan, hehehe… Selain itu ada juga pojokan di restoran yang menjual makanan dan minuman sachet dari Indonesia. Ada juga kerupuk yang dijual 5TL untuk 3 kepingnya, wah mahal yah, jadi pikir-pikir kalau mau tambah porsi kerupuk.

2. Mengunjungi produsen kulit dan bulu domba ( B.E.S.T )

Setelah kenyang, kami diajak berbelanja oleh tour guide kami ke produk andalan negara Turki, yaitu produk kulit, terutama kulit domba. Di toko Best ini, kami diajak masuk ke sebuah ruangan dengan mini stage untuk menonton fashion show produk jaket kulit terbaru mereka sambil disuguhi minuman dingin segar. 




Setelah menonton fashion show, kami diajak berkeliling show room produk mereka dari jaket, sepatu, tas, dompet hingga ikat pinggang dari kulit. Sudah pasti harganya kalau dirupiahkan, tidak ada yang dibawah 2 juta rupiah. Mending ke Garut saja deh kalau mau beli produk kulit daripada beli disini, begitu pikir saya. Sebagian besar peserta tour, termasuk saya, memilih untuk kembali ke dalam bis sambil menunggu beberapa orang yang berbelanja jaket kulit disana.

3. Mengunjungi Eyup Sultan Camii ( Masjid Sultan Eyup ) 
Tempat selanjutnya merupakan salah satu masjid tertua di Turki dan sangat berarti bagi muslim Turki. Karena di tempat ini dimakamkan seorang sahabat Rasulullah yang juga seorang pahlawan perang Islam pada masa Bani Umayyah. Pada saat kami berkunjung disana, sangat ramai dengan orang yang berziarah ke makam beliau, terutama pengunjung lokal dari Turki.




4. Berbelanja di Vefa Bazaar 
Tujuan selanjutnya adalah pusat oleh-oleh, dengan sistem one-stop-shopping alias apa saja yang khas oleh-oleh Turki hampir ada semua disni. Mungkin kalau di Indonesia seperti toko Mirota di Jogja atau toko Khrisna d Bali. 




Disini tersedia Turkish Delight (manisan khas Turki yang terbuat dari madu dan kacang-kacangan) dari yang murah sekitar 25-35 Lira hingga yang premium yaitu sekitar 60 Lira. Ada juga minyak zaitun dan minyak almond khas Turki, mangkuk dan lampu kaca khas Turki, juga berbagai kostum khas Turki. Asyiknya lagi toko ini tidak hanya menerima mata uang Turki Lira saja, tetapi juga Saudi Riyal, Euro, US Dollar dan bahkan Rupiah lho.

Jajan Simit (roti khas Turki) didepan Vefa Bazaar

5. Makan siang di Tamara Restaurant & Café 
Puas belanja oleh-oleh, saatnya makan siang. Kali ini kami akan menikmati makanan khas Turki di Tamara Restaurant.

Tampak depan Tamara Restaurant
Tampak dalam dan santapan siang kami di Tamara

6. Ibadah di Blue Mosque 
Ini dia tujuan yang paling dinantikan, berkunjung serta beribadah di Masjid Biru atau yang bernama resmi Sultan Ahmet Camii. Suasana sejuk dan asri terasa di sekitar masjid ini, air wudhu yang dingin menggugah kesegaran setelah sedkit diserang kantuk setelah kenyang santap siang. Area untuk ibadah dan area untuk pengunjung masjid Biru (wisatawan) pun diberi batas jelas sehingga pengunjung tidak mengganggu kekhusyukan ibadah. Di pintu masuk masjid disediakan plastik dan rak sepatu untuk pengunjung menyimpan alas kaki mereka. Di masjid ini kami menunaikan iibadah shalat zuhur dan jamak shalat ashar untuk mempermudah perjalanan kami selanjutnya.

Blue Mosque yang tidak biru lagi

7. Berjalan – jalan di sekitar Sultan Ahmet Square dan Hypodrome Square 
Usai menunaikan ibadah, kami diberi tahu oleh tour guide bahwa kami akan menuju ke Topkapi Palace. Sambil menuju kesana kami akan di beri kesempatan untuk melihat-lihat beberapa obyek wisata yang terdapat di Hypodrome Square. Yang sempat kami lewati adalah German Fountain, Obelisk dan depannya Hagia Sophia (yang pada hari itu ternyata sedang tutup).


Hagia Sophia

Obelisk

German Fountain

8. Mengunjungi Topkapi Sarayi 
Memasuki Topkapi Palace (Sarayi) kita akan melewati dua kali gerbang dengan pengamanan yang cukup ketat dibandingkan objek wisata sebelumnya. Tentu saja ada metal detector dan pemeriksaan isi tas, sebenarnya hal ini wajar mengingat tempat yang kita kunjungi adalah istana kerajaan turki walau sudah tidak dipergunakan lagi. Selain itu didalam lingkup istana ini juga terdapat museum yang menampilkan relik atau peninggalan dari jaman Rasulullah SAW,para nabi lainnya, Istri nabi dan para sahabat nabi yang harus dijaga. 

Gerbang Lapisan Pertama ke Topkapi Palace
Gerbang kedua dan ticket check point
Beberapa bagian Topkapi Palace

Setelah berkeliling berbagai bagian Topkapi Sarayi, kami dibawa ke salah satu bagian istana yang menyerupai semenanjung atau tebing tinggi dimana menjadi favorite spot pengunjung untuk berfoto. Pemandangan yang tersaji adalah Bosphorus Strait (Selat) yang membagi wilayah Turki menjadi Turki-Asia dan Turki-Eropa. 

Salah satu area favorite photo spot di Topkapi Palace


9. Berbelanja di Spice Bazaar 
Hari semakin sore dan lelah menumpuk terutama setelah mengitari Topkapi Palace tadi, sehingga ketika menuju tempat berikutnya banyak peserta yang memilih untuk duduk menunggu di dalam bis. Spice bazaar atau dikenal juga dengan nama Egypt Market terletak dekat dengan Galata Bridge yang berarti dekat dengan perairan laut/selat. Sore itu saya hanya masuk dan berkeliling sebentar, dengan kondisi yang ramai membuat saya tidak mood untuk mengambil foto di dalam Spice Bazaar. Isi tempat ini kurang lebih seperti pasar oleh-oleh, yang dijual pun berbagai penganan dan pernak pernik oleh-oleh khas Turki. Ada Lokum (Turkish delight), madu, minyak zaitun, teh turki, kacang-kacangan, bahkan kurma pun ada dijual disini.

Lapangan atau area depan Spice Bazaar


10. Makan Malam di Halal Chinese Restaurant 
Tujuan terakhir kami sebelum diantar kembali ke Bandara Ataturk adalah menikmati santap malam. Saya lupa nama restorannya apa, tapi yang disajikan adalah hidangan meja ala Chinese Food. Sayangnya ditempat ini karena baterai sudah habis dan tubuh sudah sangat lelah, sehingga tidak bisa mengabadikan gambar apapun. Tapi seingat saya, restoran ini menyajikan makanan halal dan gedungnya terletak di tepi selat/laut, karena sembari bersantap kami dapat melihat perairan diantara bayangan pepohonan taman di seberang gedung restoran.



Usai sudah perjalanan tur 1 hari kami di kota Istanbul, Turki. Walaupun belum puas, tetapi tur 1 hari ini cukup memberikan pengalaman mengenai kehidupan di Turki. Semoga kita semua diberikan kesempatan dan rezeki oleh ALLAH SWT untuk kembali berkunjung ke negara ini, tidak hanya ke Istanbul, tetapi ke kota-kota lainnya di Turki. 

Disclaimer : Bukan postingan berbayar, semua ditulis berdasarkan opini dan pengalaman pribadi.

Friday, 8 December 2017

Dunia Jungkir Balik - Memulai Cerita Kehamilan



Manusia hanya bisa berencana, Tuhan lah yang menetapkan segalanya. 

Yak kurang lebih quote itu mewakili perasaan hati ini. Ketika memulai sebuah rencana untuk A, supaya bisa B, lalu nanti bisa C. Tiba-tiba XYZ yang datang…hahaha Bukan musibah lho, tapi rezeki lainnya yang akhirnya diberikan ALLAH SWT. Iya satu-satu tapi pasti, Alhamdulillah wa syukurillah, Fabi’ayyia aalaaa’i robbikumaa tukazzibaan, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.

Hampir setiap satu minggu sekali saya rutin melakukan testpack, sebagai pasangan yang sudah menikah 2,5 tahun tentu saja kehadiran seorang anak menjadi dambaan. Dan kesempatan itu tiba, pagi hari 8 Agustus 2017 dalam keadaan masih mengatuk karena baru bangun tidur, mata saya merem melek setengah tidak percaya ketika testpack menunjukkan garis dua. Iya garis dua….yang artinya untuk pertama kalinya dalam hidup saya testpack menunjukkan hasil positif. Perasaan saya campur aduk tidak karuan, antara senang, kaget, panik, tidak yakin, tidak percaya dan bingung harus apa selanjutnya.  

Tatkala kita sudah berfokus pada hal yang lain dan berencana hal yang berbeda, tapi akhirnya malah memperoleh kesempatan anugerah rezeki yang berlawanan arah. As people says,”It’ll come when you least expect it.” 

Setelah berdiskusi dengan si masAyy (panggilan suami), kami memutuskan untuk memeriksakan hasil testpack tadi ke dokter kandungan malam hari-nya setelah si masAyy pulang dari kantor. Sambil bingung harus periksa ke RS atau Klinik mana dan ke dokter siapa, akhirnya saya memutuskan untuk menelpon Neng Vtea untuk konsultasi minta informasi. Daaaan hasilnya adalah… nanti malam-nya saya coba periksa ke BWCC (Bintaro Woman Children Clinic) di daerah Bintaro sektor 9. Cuss deh langsung bikin appointment dengan dokter SpOG siapa ajalah yang tersedia, demi memastikan hasil testpack

Si Testpack Bergaris Dua


 Bagaimana hasil temu periksa dengan dokter SpOG di BWCC? InsyaAllah di nextpost ya...