ETHICS
AND FRAUD
Berdasarkan buku Etika
Dunia Bisnis karangan Robby I. Chandra, Etika
adalah membahas penilaian yang berkaitan dengan moral (moral judgement). Menurut ilmu Etika Bisnis ada tiga aspek yang
senantiasa tumpang tindih dalam pembahasan masalah etika, yaitu:
-
Etika
Deskriptif
Adalah
penggambaran masalah etika bisnis secara faktual, tanpa unsur penilaian secara
eksplisit.
-
Metaetika
Adalah
membahas masalah kaitan antara standar penilaian moral yang dipergunakan dengan
konteks budaya atau pola pikirtertentu. Jadi metaetika banyak meneliti
asumsi-asumsi moral tertentu.
-
Etika
Normatif
Adalah
pembahasan tentang masalah etika bisnis dan penilaian terhadapnya dari sudut moral
tertentu. Meneliti dan mengembangkan pembahasan tentang konsistensi dan
integrasi sudut pandang moral tersebut.
Sedangkan menurut buku
Pengantar Etika Bisnis oleh K. Bertens, definisi etika adalah sebagai berikut:
-
Etika sebagai praksis: nilai-nilai
dan norma-norma moral sejauh diparktekkan atau justru tidak dipraktekkan walupun seharusnya dipraktekkan.
-
Etika sebagai refleksi: kita berpikir tentang apa yang dilakukan dan
khususnya tentang apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Untuk pengertian Fraud,
dikutip dari artikel Fraud di Tempat Kerja oleh Aurolla S. Harahap SE., MM.,
fraud merupakan suatu tindakan yang disengaja oleh pihak tertentu untuk
kepentingan suatu pihak yang dapat menimbulkan kerugian, seperti tindakan
kecurangan, penipuan, penggelapan, manipulasi, penyalahgunaan kekuasaan dan
korupsi.
Dikutip dari www.iba.web.id, terdapat empat faktor yang mendorong
seseorang untuk melakukan fraud, yang disebut juga teori GONE,
yaitu:
- G: Greed (Keserakahan)
- O: Oppoetunity (Kesempatan)
- N: Need (Kebutuhan)
- E: Exposure (Pengungkapan)
Maka dapat disimpulkan
bahwa tindakan fraud merupakan pelanggaran terhadap nilai etika dan moral.
Walaupun tindakan pelanggaran etika belum tentu melanggar hukum dan pelanggaran
hukum belum tentu melanggar etika, namun jika keduanya tidak saling mendukung
dan sejalan, maka tidak akan efektif berlaku di masyarakat.
Beberapa tindakan fraud
dalam konteks bisnis yang mungkin sudah cukup sering didengar adalah tindakan korupsi,
kolusi, nepotisme, suap, penggelapan, pemalsuan catatan keuangan, praktek cuci
uang (money laundering), dan lain sebagainya. Tindakan tersebut disebut Fraud
karena melanggar aturan utama etika yaitu do
not other people (tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain).
Contoh kasus terkait Fraud
di dunia Bisnis yaitu kasus Enron dan akuntan Arthur Andersen, yaitu pemalsuan
laporan akutansi keuangan perusahaan yang disengaja dan tidak etis karena mengelabui pemegang saham. Kasus tersebut merupakan
kasus korupsi, penipuan dan kebangkrutan terbesar di Amerika.
Resources:
Bertens, K. 2013. Pengantar Etika
Bisnis. Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Chandra, Robby I. 1995. Etika Dunia
Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Harahap SE., MM., Aurolla Saparini.
Fraud Di Tempat Kerja. http://ppm-manajemen.ac.id/fraud-di-tempat-kerja-bagian-1-dari-4-tulisan/ Retrieved on April 23, 2014
Awal, Sabda. Pengertian Fraud Dan
Faktor Terjadinya. http://www.iba.web.id/2013/06/pengertian-fraud-dan-faktor-terjadinya.html Retrieved on April 23, 2014
No comments:
Post a Comment