Saat pemeriksaan kehamilan
terakhir, saya mendapatkan surat rujukan untuk melakukan screening terhadap
kondisi baby soleha, terutama di bagian lambungnya. Segera setelah saya tiba
dirumah, langsung saya hubungi RS Hermina Ciputat untuk mendapatkan informasi
mengenai jadwal praktek dan biaya konsultasi serta pemeriksaan (screening 4D)
ke SpOG sub-spesialis fetomaternal. Di Hermina Ciputat ada dua dokter SpoG yang
dapat menerima konsultasi fetomaternal, yaitu dr. Eva Roria dan dr. Astri Diah,
dengan jadwal praktek tiga kali seminggu dan hanya menerima dua pasien
fetomaternal setiap kali jadwal prakteknya. Untuk pemeriksaan screening 4D di
fetomatenal dikenakan biaya dengan perkiraan 1,5 juta rupiah, termasuk biaya
konsultasi dan print hasil screening. Dan ternyata untuk pendaftaran pasien
rawat jalan sekarang Hermina menetapkan call center, yang menurut saya kurang
efektif karena banyak membuang waktu untuk menunggu konfimasi dan cek jadwal
oleh operatornya.
Saya mendaftar ke jadwal tercepat
yang tersedia yaitu hari berikut-nya dengan dr. Astri Diah yang praktek jam 8 –
10 pagi. Pada keesokan hari-nya saya tiba di RS Hermina Ciputat jam 7.30 pagi
dan ketika sedang mengantri pendaftaran ulang di frontliner, tiba-tiba sms
masuk menginformasikan bahwa dr. Astri Diah pagi itu tidak bisa praktek.
Akhirnya saya tetap mengantri di frontliner dan meminta petugas untuk
menjadwalkan ulang pemeriksaan saya sesegera tersedia jadwalnya. Saya tekankan
bahwa saya memiliki urgensi untuk diperiksa karena mendapat surat rujukan dari
dokter kandungan. Untungnya petugas tersebut dapat mengusahakannya, sehingga
pada hari yang sama saya dijadwalkan untuk bertemu dr. Eva Roria yang praktek
pada jam 3 – 5 sore.
Saya kembali datang ke RS Hermina
Ciputat jam 3 sore, sebelumnya saya hubungi lagi pihak RS untuk memastikan
bahwa tidak ada pembatalan jadwal praktek lagi seperti yang terjadi pada pagi
harinya. Setelah mendaftar ulang, saya menuju poli kandungan dan menunggu
disana. Hingga jam 4 sore, saya tak kunjung dipanggil juga, saya tanyakan
kepada suster yang bertugas apakah praktek sudah dimulai karena saya sudah
menunggu lama. Ternyata dokternya belum tiba karena masih terjebak macet dalam
perjalanan, dan saya diminta bersabar menunggu. Akhirnya jam 16.40 dokternya
tiba dan praktek pun dimulai, saya mendapat giliran ketiga dipanggil sekitar
jam 17.20 untuk masuk ke ruangan dokter.
Saya serahkan surat rujukan dari
dr. Amalia Pane beserta buku catatan pemeriksaan kehamilan saya ke dr. Eva
Roria sehingga beliau memahami riwayat kehamilan saya. Lalu pemeriksaan
dimulai, seperti standar pemeriksaan kehamilan biasanya, saya diminta berbaring
dan perut saya diolesi gel sebelum pemeriksaan USG dimulai. Dokter mulai
melakukan screening melalu usg 4D kepada baby soleha, satu persatu bagian tubuh
serta organ baby soleha diperiksa, begitu pula detak jantung, pembuluh darah
dan peredaran darahnya. Sambil diperiksa, saya tanyakan berkali-kali ke dokter,
apakah ada yang salah? Apakah ada yang aneh? Apakah ada yang tidak normal?
Apakah ada yang kurang? Apakah lambungnya tidak bermasalah? Yah Namanya juga
seorang ibu, pasti sangat khawatir dengan kondisi baby-nya.
Alhamdulillah kondisi baby soleha
lengkap, sehat dan normal, sedangkan mengenai lambungnya menurut dr. Eva Roria
bahwa lambung baby soleha memang berukuran besar namun masih dalam ambang batas
normal. Yang masih harus diperhatikan sekarang adalah lilitan tali pusat di
leher baby soleha dan kondisi mata saya apakah bisa melahirkan normal atau
tidak, yang memang belum saya periksakan ke dokter SpM. Setelah selesai
konsultasi dengan dr. Eva, saya diminta menuju kasir untuk membayar tagihan
pemeriksaan dan kembali ke nurse station poli obgyn untuk mengambil hasil
screening baby soleha. Selesai sudah pemeriksaan ke fetomaternal, kami pulang
dengan hati lega dan saldo rekening yang berkurang Rp 1.266.000 untuk membayar
pemeriksaan. ahahahaha
Hasil pemeriksaan diberikan dalam map |
Bonus foto 4D baby soleha |